Why?

April 11, 2017

Semakin kesini, semakin merasa tidak nyaman berada di lingkungan yang dominan laki-laki. Bagi perempuan diluar sana yang beranggapan menjadi minoritas itu menyenangkan, secara cowok bisa diandalkan sehingga merasa aman dan terlindungi. Aku rasa itu tidak sepenuhnya terjadi. Langsung ke poin permasalahan. Ketika berada diantara mereka, pernah enggak merasa risih sama apa yang sedang mereka omongin? Pernah enggak denger mereka komentar tentang cewek dan anggota tubuhnya?

Buat cowok-cowok, aku rasa kalian perlu mengedukasi diri kalian sendiri apa yang dimaksud pelecehan seksual. Pelecehan seksual menurut Komnas Perempuan ialah tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Termasuk siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, colekan ataupun sentuhan di bagian tubuh, gerakan atau isyarat yang bersifat seksual dan mengakibatkan rasa tidak nyaman, merasa direndahkan martabatnya dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan.

Enggak perlu aku jelasin detailnya bagaimana. Intinya aku sebagai perempuan benar-benar merasa risih bahkan jijik, sama kelakuan laki-laki yang seenaknya ngomongin perempuan bahkan secara gamblang nyudutin mereka. Harusnya mereka bisa mikir walaupun enggak ada kontak fisik bukan berati itu tidak termasuk ke dalam pelecehan. Aku enggak peduli itu hanya bercanda atau apapun, yang jelas bercanda itupun ada batasannya.

Gilanya lagi, aku pernah asistensi tugas ke kakak tingkat ketika itu doi lagi nongkrong sama temen-temennya sambil ngerokok. Omongan mereka sama sekali enggak dikontrol. Bahkan mereka enggak sedikitpun ngerasa “jaga omongan disini ada cewek berhijab”. Salah satu teman mereka ada yang negur, tapi yang lain mengelak kalau apa yang mereka bicarain masih dalam tahap wajar. Sekarang lagi ngetren kali ya? dimana yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Miris.

Semakin kesini aku sadar bahwa batasan interaksi cewek dan cowok itu penting. Dulu pertanyaan “kenapa cewek gaboleh pulang malem? Kenapa gaboleh ke kosan ataupun kontrakan cowok? Kenapa gaboleh deket-deket cowok atau berbaur dengan mereka? Kenapa enggak boleh berduaan padahal enggak ngapa-ngapain?” Sebagai manusia, yang paling enggak suka diatur, dilarang, nggak suka dikekang, aku sadar kalau pola pikir seperti itu malah ngebuat diri aku sendiri jauh ke arah apa yang Tuhan mau. Adanya batasan interaksi merupakan bentuk dari menjaga diri. Seperti menjaga izzah dan iffah sebagai muslimah.

You Might Also Like

0 komentar