TIR's: 2014

New Day

Akhirnya sekarang aku punya aktivitas baru yaitu jadi guru les private. Berawal dari tanya temen sebut saja namanya (mba Annis).

Jadi awalnya kita (aku dan mba Annis) mau berbisnis bareng untuk ndiriin bimbingan belajar sendiri. Udah ngebuat desain brosur, udah nyiapin kebutuhan ATK yang harus dibeli, tempatnya udah ada. Bahkan waktu survei tempatnya strategis banget, depannya ada sekolahan. Tapi sayang modal ya modalnya ngga mencukupi buat beli ini itu, promosi, belum buat bayar listrik. Jadi kita putusin untuk menunda bisnis ini.

Kemudian kita putar otak lagi. Alhasil setelah kita berdiskusi. mba Annis mutusin biar aku ikut dia dulu. Jadi gini, mba Annis sekarang udah jadi guru les private lama banget jadi udah berpengalaman dan banyak tawaran. Tapi karna dia sambil kuliah jadi dia cuma bisa ngajar 3 anak. Kemarin dia ada tawaran buat ngajar lagi tapi dia tolak.

Nah sekarang kita buat brosur baru dan nentuin harga sendiri (soalnya 3 anak yg diajar mba Annis itu gajinya terserah orangtua murid, soalnya waktu itu dia masi pemula)

OMG!!!!

belum persiapan sama sekali besok udah mulai ngajar les. Akhirnya semalaman aku gabisa tidur (lebay banget ini) searching di google : gimana caranya jadi guru les private yang baik, metode pembelajaran yang tepat buat anak SD (karna aku ngajar anak SD). Dan besoknya aku langsung berguru (halah) ke mba Annis tanya ini itu pokoknya banyak banget tentang cara dia ngajar. Okee aku udah siap!!!

dan FOR THE FIRST TIME!!!! horeee aku punya aktivitas baru jadi guru les privatttttt

dan ini anak didikku Wandi Subastian Saputra kelas 3 SD

Dan senangnya lihat anak didikku rajin banget. Dan For Your Information aku dulu nggak suka sama anak kecil. Soalnya aku anak terakhir dirumah ngga punya adek jadi gatau caranya jadi kakak yang baik, aku punya ponakan kecil tapi ya gitu aku cuek orangnya.

Dan setelah aku punya anak didik aku jadi banyak berkomunikasi dengan anak kecil, tiap hari aku tanya bagaimana kegiatan sekolah hari ini, aku kasih perhatian terus, aku kasih motivasi, pujian. Dan dia (Wandi) baru beberapa hari udah terbuka sama aku. belum aku tanya dia udah cerita sendiri tentang kegiatan sekolahnya, tentang keluarganya, gurunya. aaak pokoknya nyenengin banget.

Wandi lagi ngerjain soal yang aku buat. Pokoknya kalo hari ini aku ngajar matematika. Besoknya sebelum aku ngasih materi, aku kasih soal dulu tentang pelajaran kemaren biar aku tau. Dia sebenernya mudeng apa engga sama materi kemaren. Kalo udah muden baru lanjut materi berikutnya.

bagaimanapun sekarang Wandi itu tanggung jawabku, aku harus mendidik dia agar jadi murid yang berprestasi.

August 16, 2014
0 Comments

Jika Istrimu Seorang Civil Engineer

Jumat, 8 Agustus 2014 23.45

Jika Istrimu Seorang Civil Engineer

Untukmu...

Aku adalah seorang engineer, tepatnya dibidang civil engineering. Aku adalah seorang yang mengunakan ilmuku untuk merancang, membangun, memperbaiki tidak hanya gedung dan infrastruktur tetapi juga mencangkup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia. Berbeda dengan arsitek yang mementingkan estetika/keindahan , kami sebagai civil engineer harus memadukan antara keindahan dan kekuatan. Tak jarang jika orang melihat bangunan itu indah maka orang akan memuji arsiteknya. Tapi jika bangunan itu roboh pasti mereka akan menyalahkan tenaga civil engineernya.

Jika Istrimu Seorang Civil Engineer...

Tak jarang kau akan melihat dia bertemu, menerima sms dan mungkin menerima telpon dari teman laki-lakinya. Tidak!, dia tidak bermaksud untuk mengkhianati kesetiaanmu. Ini adalah profesinya dimana dia berkecimpung di dunia pekerjaan yang sebagian besar pekerjanya adalah laki-laki. Jika istrimu seorang civil engineer maka pahamilah ini.

Jika Istrimu Seorang Civil Engineer...

Tak jarang kau akan melihat dia duduk berlama-lama menghadap layar laptop sedang menggambar suatu bangunan dengan program Acad. Tak jarang kau akan melihat meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan kertas yang berisi gambar-gambar hasil hasil perencanaannya. Tak jarang telponmu atau smsmu lama terbalas karena dia sedang sibuk menghitung beban struktur yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Dan tak jarang dia tidur larut malam, pagi sampai malam dia habiskan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi ingatlah dia tetaplah seorang wanita . Seorang wanita yang tetap menjadi ibu yang penuh kasih sayang untuk anak-anakmu. Mendidik anak-anak mu, yang mana anak-anaknya juga agar kelak bisa membanggakan dirinya dan kamu, sebagai kedua orangtua mereka. Dan dia tak akan lupa atas kewajibanya sebagai seorang istri yang akan menemanimu dikala senang maupun duka.

Dan Jika Istrimu Seorang Civil Engineer...

Yang mungkin di mata banyak orang kurang pandai berdandan seperti wanita modis lainnya. Tak jarang kau akan melihat dia pergi keproyek dengan memakai pakaian khas engineernya, helm proyek, sepatu proyek. Tak jarang kau melihat dia bercucuran keringat akibat terik matahari yang menyengat. Tapi Ingat, dia akan berusaha membuat dirinya terlihat cantik di matamu. Jika istrimu seorang civil engineer maka pahamilah dia, ajaklah dia keluar sejenak dari rutinitas pekerjaannya, jadilah teman hidupnya.

Jadi masihkah kau yakin jika istrimu seorang civil engineer?

August 16, 2014
0 Comments

If You Never Try You Never Know

“Kejarlah mimpimu setinggi langit, jika engkau terjatuh, engkau akan jatuh dintara bintang – bintang”

Bulan September aku memikirkan setelah lulus dari SMK mau melanjutkan kuliah atau kerja. Kuliah? Terlalu sombong untuk ku. Biaya dari mana? Mau merepotkan orangtua, mau merepotkan kedua saudaraku. Lagi? Aku sadar usia ku sudah 18 tahun sudah tak pantas untuk meminta uang pada kedua orangtua lagi, waktunya untuk membanggakan kedua orangtua. Aku punya mimpi, untuk menggapai mimpiku aku harus memperdalam wawasan ilmu ku yg bisa dicapai dengan jalan mengenyam bangku kuliah terlebih dahulu.

Saudara ku menyarankanku untuk melanjutkan kuliah tapi dengan mendaftar bidikmisi. Kalau tak lolos, baru aku bekerja kemudian melanjutkan kuliah. Ya biaya memang menjadi kendala, tapi dimana ada kemauan disitu ada jalan.

If You Never Try You Never Know

Aku memutuskan untuk mendaftar kuliah dengan syarat menggunakan bidikmisi. Di Kampus impianku. PTN A.

Dimulai hari itu aku mulai meminjam soal-soal SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dari seorang teman dan aku membeli buku soal-soal sbmptn. Aku mulai mempelajari soal-soal tiap hari, memang pada awalnya terasa susah membagi waktu antara sekolah yang pada saat itu posisiku masih mengikuti Praktik Kerja Lapangan dan belajar SBMPTN. Aku juga mengikuti seleksi beasiswa Etos Semarang sudah sampai tahap tes tulis dan wawancara. Tinggal penentuan masuk PTN atau tidak.

Bisa karena terbisa, aku membiasakan diri untuk belajar soal-soal tsb setiap harinya demi menggapai mimpiku, masuk PTN A. Dari sini aku belajar bahwa sebuah mimpi memang harus diperjuangkan.

Memang sulit rasanya mengerjakan soal sbmptn yg tingkat kesulitannya 3x lebih sulit dari UN SMA. Yaa basic pelajaran yg diujikan adalah pelajaran anak SMA sedangkan aku anak SMK. Aku tetap jalani demi mimpiku, aku akan lakukan agar mimpiku tercapai. Aku tetap belajar setiap hari lewat buku maupun dari internet. Aku sadar diri sainganku pintar-pinaer dan bimbelnya mahal-mahal. Sedangkan aku tak pintar dan tak ikut bimbel sekalipun. Ingin rasanya ikut bimbel tapi tak tega rasanya merepotkan kedua orangtua lagi dan lagi…

Aku, kamu, kita. Pasti punya mimpi. Betapa sulitnya itu, bukankah ketika jantung masih berdetak, itu tanda kita masih diberi kesempatan.

Aku menambah jam belajar ku 4 sampai 6 jam bahkan sampai larut malam. Sering kali aku bimbang, karena aku benar mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal sbmptn matematika ipa, fisika, kimia. Tapi durhaka rasanya jika kedua orangtua ku bekerja keras membanting tulang demi kelangsungan hidupku tapi aku hanya duduk diam dan menopang bahu.

Lakukan yang terbaik, usahakan yang terbaik. Tuhan nggak akan mengembalikan tangan berdoamu dalam keadaan kosong.

Pengumuman SNMPTN yg mengandalkan nilai rabot tiba, hasilnya aku tak lolos. Tak perlu menyalahkan siapapun bahkan membenci ataupun iri. Hasil ini sebagai bahan perbaiki diri. Lanjutkan mengapai mimpi dan jadikan kegagalan itu sebagai tamparan diri.

Dan pemenang bukanlah posisi orang-orang yang selalu pesismis. Pesimis itu nama lain dari malas berusaha dan malas berdoa.

H-2 SBMPTN lokasi tesku di Kampus Unnes Gunung Pati Semarang jarak yg cukup jauh jika ditempuh dari rumah. H-2 tak lupa aku survey tempat lokasi ujianku. Memperkirakan jarak antara rumah dengan lokasi tes agar tidak terlambat nantinya. Mengingat tes yg dimulai pukul 07.00 pagi.

Hari yg aku tunggu-tunggu tanggal 17 Juni 2014 (the real beatle war) tiba. Sebelum berangkat tak lupa meminta doa restu kedua orangtua dan meminta bantuan Tuhan agar membimbingku selama tes. Pukul 05.00 pagi aku berangkat dari rumah, aku meminta bapak untuk mengantarkanku sampai Simpang Lima kemudian aku naik angkot menuju Unnes. Tak disangka diluar perkiraan, perjalanan ku menuju Unnes macet parah, tak bisa berkutik. Pukul 06.00 sampai pukul 07. 00 masih didalam angkot tak bergerak sedikit pun, jalan menuju unnes cukup jauh 10 km lagi kata pak supir. Gugup pasti, pikiran sudah nggak karuan, selama perjalanan aku cuma bisa berdoa berdoa dan berdoa agar Tuhan membimbing langkahku ini.

Sampai kawasan Unnes jam 07.15 jarak lokasi tempatku tes cukup jauh. Aku lari, melihat ruangan kanan kiriku yg sudah tersisi peserta dan sudah mengerjakan soal. Aku semakin gugup dan aku takut. Oh Tuhan bantu aku…

Aku harus berlari menaiki tangga menuju lantai 3 energi terkuras banyak, tak apa masih ada sedikit waktu yg tersisa. Sampai dilokasi aku tak langsung masuk, aku mengambil air minumku untuk minum terlebih dahulu, tak peduli pengawas yg melihatku.

Alhamdulillah pengawas mengizinkanku untuk mengikuti ujian, tersisa sedikit waktu aku gunakan untuk mengisi data ujian dan beberapa soal.

Kegagalan itu sebenarnya bukan ketika kita jatuh, akan tetapi ketika kita tidak pernah berdiri setelah jatuh.

Ujian selesai ada rasa kekecewaan. Sampai rumah aku ceritakan semua kejadian ini kepada ibuku. Raut kekecewaan ada di dalam wajahnya. Aku sedih semakin sedih, bahkan aku menangis meratapi kejadian hari ini. Usaha ku selama ini sia-sia, perjuangan ku selama ini sia-sia? Kenapa Tuhan?

Aku tak bisa berhenti menangis ketika mengingat kejadian ini, bahkan ketika menulis cerita ini air mataku tak bisa kubendung, ku biarkan ia mengalir.

Sehari setelah ujian sbmptn aku mengurung diri, aku non aktifkan hp ku. Rasa sedih masih ada meski tak tampak diraut mukaku, aku tak ingin membuat mereka di sekitarku bersedih.

Ketika satu pintu tertutup maka akan ada seribu pintu yang terbuka. Semunya kembali pada kita apakah mau menangisi satu pintu yang tertutup itu atau bangkit dan berjuang menuju seribu pintu yang terbuka.

Adiknya bapak atau aku sebut saja “mbak” menyuruhku untuk mendaftar di PTS B tempat dia bekerja. Awalnya aku menolak, aku tak menghirau sedikitpun semua saran dari mbak, aku masih mengingat mimpiku dan PTN impianku. Bapak mempersiapkan semua berkas pendaftaran, aku masih terdiam tak peduli.

Hari ketiga keadanku membaik, aku introspeksi diri, mengiklaskan meski tak iklas. Dari sini aku belajar, belajar menjadi dewasa. Perbaiki kesalahan, lanjutkan mimpi dan jadikan kesalahan itu sebagai tamparan diri. Aku tak menyalahkan siapa pun dengan menyalahkan atau membenci siapapun aku tak akan bisa mengambil hikmah di balik kejadian ini.

Percayalah, Tuhan selalu ada dan akan membimbing kita menuju yang terbaik.

Aku pun menyadari sikap ku beberapa hari ini salah, tak menghiraukan nasehat dan usaha mbak untuk mendaftarkan ku di PTS B. Aku harus menghargai usaha mbak untukku. Aku harusnya bersyukur masih ada orang yang peduli dengan ku, dengan masa depanku. Aku mulai menuruti semua perkataan mbak. Tes masuk sudah selesai aku di terima di PTS B. Sekarang tinggal memikirkan biaya. Biaya? Setelah melihat biaya pendidikan Rp. 8.795.000 uang dari mana?

Ketika kita gagal meraih sesuatu bukan berarti karena usaha dan doa yang kita lakukan tidak cukup. Tapi karena Tuhan selalu menyiapkan jalan terbaik bagi kita untuk mendapatkan keberhasilan kita dengan melalui pintu kegagalan.

Mbak menyuruhku untuk menemui rektor, meminta keringanan biaya. Tak mudah menemui beliau, karena beliau terlalu sibuk, aku harus sabar menunggu sampai ada kesempatan agar dapat bertemu dengan beliau. Kesempatan itu datang, aku bertemu dg beliau. Aku utarakan maksud meminta keringanan biaya.

Beliau : “maksud dari keringan biaya itu, biaya seperti apa mbak?”

Aku : *Aduh biaya seperti apa? Biaya nya kan macem-macem aku gk hafal*

Emm biaya seperti uang pembangunan pak. *lah uang pembangunan kok kaya sekolahan, ini kan kuliah.

Beliau : Berarti tiap sks nya bayar ya?

Aku : hehe *kalo bisa sih gratisin juga pak (dlm hati)*

Kemudian beliau melihat hasil nilai UN ku

Beliau : Yaudah mbak ini saya gratisin semua (upp dan sks) tapi dengan syarat IP tiap semester harus diatas 3. Kalo melihat nilai-nilai mbak waktu sekolah, tentunya IP 3 tidak sulit untuk diraih.

There Is a Rainbow After The Rain

Alhamdulillah, aku bisa berkuliah dengan bebas biaya. Apa ini rencana terindahmu Tuhan?

Pengumuman hasil SBMPTN tiba, hasilnya aku tak lolos. Sedikit rasa kekecewaan, perjuanganku tak sia-sia, Tuhan telah membayar semua kerja kerasku dg bisa kuliah bebas biaya walaupun bukan di perguruan tinggi impianku. Aku harus bersyukur. Diluar sana masih banyak orang yang ingin melanjutkan jenjang ke Perguruan Tinggi tetapi tidak bisa karena keterbatasan biaya. Dari situlah aku mensyukuri setiap kegagalan yang aku peroleh.

Ingatlah mengapa kamu memulai semua perjuangan ini, ingatlah apa yang kamu inginkan dari semua perjalanan ini. Sudah sejauh ini mengapa harus berhenti? Sudah sesakit ini, mengapa harus diakhiri? Ingatlah dengan segala kerapuhan kamu berusaha berdiri, mengapa kamu menyerah untuk mati? Ingatlah dengan seluruh pengorbanan akan egois diri, mengapa kamu memilih lari dan pergi?

Seminggu setelah test sbmptn. Aku mencoba bangkit, aku mencoba untuk memperbaiki kesalahku dan melanjutkan untuk kembali memetik mimpiku.. Aku yakin Tuhan akan memberikan jalan terbaik buatku, walaupun terkadang jalan itu menurutku bukan terbaik. Tapi bukankah Tuhan Maha mengetahui jalan terbaik untuk umatnya.

When you try your best but you don’t succeed

When you get what you want but not what you need

When you feel so tired but you can’t sleep

Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face

When you lose something you can’t replace

When you love someone but it goes to waste

Could it be worse

Lights will guide you home

And ignite your bones

And I will try to fix you

And high up above or down below

When you’re too in love to let it go

But if you never try you’ll never know

Just what you’re worth

Tears stream down your face

When you lose something you cannot replace

Tears stream down your face

I promise you I will learn from my mistakes

Sabtu, 16 Juni 2014

August 16, 2014
0 Comments

4 Mei 2014 - Etos Expo Semarang 2014

Sabtu, 27 April 2014 06.00

Sabtu pagi bangun dari tidur aku mengecek hape terlebih dahulu, seperti sudah menjadi kebiasaan, sehabis bangun langsung mencari hp entah untuk melihat jam, pemberitahuan, ataupun sekedar membuka social media. Tanganku menuntunku untuk membuka aplikasi Opera Mini dan menggarahkanku untuk mengetik m.twitter.com pada status bar. Mataku menuju user name Etos Surabaya yg saat itu muncul di timeline twitter yg sedang diretweet oleh seseorang, karena rasa keingintahuanku muncul, saya pun membuka akun tersebut. Ternyata Etos Surabaya sedang menggadakan acara Etos Expo 2014 hari itu dan rasa ingin tau saya semakin membuncah saya mencoba mencari informasi lebih dalam lagi mengenai acara Etos Expo 2014 ini. Dan ternyata Etos Expo 2014 diadakan serentak di 14 PTN seluruh Indonesia. Dipikiran saya tertuju ke Undip, yaa Undip. Saya mencoba mencari akun Etos Semarang dan Alhamdullillah ketemu. Setelah saya buka, memang benar Etos Expo juga diselenggarakan di Undip tapi tanggal 27 April 2014 harapan saya untuk ikut pun pupus. Tak gentar aku mencari info lagi mengenai Etos Expo Semarang 2014 dan Alhamdullillah acara Etos Expo Semarang 2014 diundur tanggal 4 Mei 2014. Tuhan memang baik menuntun umatnya yg sedang mengejar mimpi untuk kuliah di Undip ini. Tanpa berfikir panjang saya langsung mendaftarkan diri ke Acara Etos Expo Semarang 2014 agar tidak kehabisan kursi, dan beberapa menit kemudian saya mendapatkan sms dari panitia Etos Expo bahwa saya telah menjadi peserta acara Etos Expo Semarang 2014. Alhamdulillah. Setelah itu aku memberitahu kepada ibu kalo aku ikut acara Etos Expo Semarang yang diselenggarakan di Undip, Ibu mendukung saya untuk ikut. Dan saya baru sadar kalo tidak ada satu pun teman sekelas yg ikut acara tersebut, ah tak peduli ini kisahku, impianku dan harus aku jalani sendiri. Ibu pun berkata “Jangan khawatir pasti di sana kamu akan dapat banyak kenalan. Pasti” aku pun semakin bersemangat untuk mengikuti acara tsb dan tidak sabar menunggu sampai tanggal 4 Mei 2014, apalagi aku butuh motivasi dosis tinggi agar aku semakin semangat meraih mimpi untuk berkuliah di Undip dengan keterbatasan biaya ini. Yaa motivasi itu yang hanya bisa aku dapatkan di acara Etos Expo Semarang 2014.

Minggu, 4 Mei 2014 03.00

Hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba. Alhamdulillah aku bangun dengan keadaan badan yang segar dan semangat yg membara untuk mengikuti acara Etos Expo Semarang ini. Meskipun aku tidur hanya 2 jam, mungkin kurang, yaa kebiasaanku memang begini tak bisa tidur kalo ada sesuatu yang ditunggu-tunggu, seperti yang terjadi ketika mau menghadapi UN matematika aku pun tak bisa tidur malamnya, dan Alhamdulillah aku bisa mengerjakan UN matematika dengan sukses.

Aku berangkat pukul 05.00 meskipun sebelumnya terjadi perdebatan dengan Bapak masalah keberangkatanku yg terlalu pagi ini. Alhasil aku berangkat pukul 05.15 diantar bapak sampai di Terminal Terboyo, dan ini baru pertama kali saya naik bis langsung dari terminal Terboyo. Sampai di Terminal saya bingung melihat begitu banyak bis, bis mana yg harus saya naiki? Untung beberapa hari sebelum keberangkatan saya sudah browsing di Google dg kata kunci “Rute menuju Gd. Prof. Soedarto Undip” dan ternyata muncul sebuah informasi yg sangat berguna, disana tertulis kalo “dari Terminal Terboyo naik angkutan bis jurusan Terboyo-Banyumanik turun di patung Undip (ngesrep) kemudian belok kiri naik dayatsu kuning menuju Gd. Prof. Soedarto Undip.”

Saya melihat dan mencari bis jur. Terboyo-Banyumanik 10 menit berlalu tak ada bis jur. Terboyo-Banyumanik yg lewat, perasaan sudah tidak karuan dan tepat 15 menit bis dengan tulisan Terboyo-Banyumanik lewat. Alhamdulillah. Saya begitu menikmati perjalanku menuju undip dengan sukacita.

Pukul 06.30

Saya tiba di gedung Prof. Soedarto Undip sebelumnya saya tak pernah tahu letak gedung ini, dengan bantuan pak supir dayatsu dan salah satu penumpang, akhirnya saya sampai di tujuan. Terimakasih.

Saya melihat beberapa peserta yang masih duduk santai diluar gedung, sepertinya sedang menunggu registrasi Etos Expo tersebut dibuka. Saya mencoba gabung dengan duduk disamping mereka yg sedang menunggu ini. Alhamdulillah kehadiran saya disambut baik oleh mereka dengan senyuman, saya pun balik senyum. Saya mulai membuka percakapan dan saya pun berkenalan dengan mereka berdua. Berjabat tangan dan menyebutkan nama. Meskipun saya lupa nama mereka, karena saya paling susah menghafal nama seseorang. Mereka dari Kendal dari MA yg kata mereka tidak terkenal hehe

Pukul 07.00

Registarasi Peserta Etos dibuka seluruh peserta berbaris untuk memasuki gedung. Ketika saya memasuki gedung terlihat seseorang yg bingung dengan melihat kekanan dan kekiri. Saya pun juga bingung karena baru pertama kali ini. Saya pun tersenyum kepadanya dan berkata “Ayo kesana” dan saya bertanya “datang sendirian?” “iya. Kamu?” “Wah kebetulan saya juga datang sendirian” dan perkenalan pun terjadi kita saling berjabat tangan dan mengucapkan nama masing-masing. Rizky Karuniajati asal dari SMA N 2 Temanggung. Kita pun duduk bersebelahan dibarisan paling depan. Bertukar cerita tentang sekolah dan mau melanjutkan kemana. Rizky ini mau kuliah di IPB jurusan Kimia Murni. Wah keren sekali IPB dengan jurusan kimia, salah satu pelajaran yg saya tidak sukai hehe. Kemudian kita saling bercerita sembari menunggu acara Etos Expo Semarang dibuka. Tak hanya itu saya pun berkenalan dengan sesama peserta lainnya ada yg dari Ambarawa, Tegal, Pekalongan, Kendal, Purwodadi, Demak, Kudus, Salatiga, Sukoharjo, dll demi untuk mengejar mimpi mereka jarak yg cukup jauh pun tak berarti.

Saat proses regristrasi Etos Expo berlangsung

Pukul 07.30

Acara resmi dibuka oleh kakak-kakak Etos dari Semarang dengan bacaan tasmiq 1 surah Al Baqaroh. Tak lupa jargon Etos Expo pun mengetarkan gedung Prof. Soedarto “Etos Expo! Kuliah Tak Gentar Semangat Menggelegar!” saya beserta teman-teman pun bersemangat menyuarakan jargon etos ekso tersebut.Tak lupa gema lagu Indonesia Raya pun dinyanyikan oleh seluruh peserta Etos Expo.

Semangat para peserta Etos Expo Semarang 2014

Kurang lebih 900 peserta dari berbagai penjuru Jawa Tengah menghadiri acara Etos Expo Semarang 2014

Pembacaan Tasmiq 1 Surah Al Baqaroh oleh etoser

Selanjutnya Sambutan dari Presiden BEM Undip mas Taufik Aulia Rahmat. Dengan pembawaan yang sangat berwibawa dan tegas. mas Taufik ini salah satu penerima beasiswa bidikmisi. Dan pada sambutannya mas taufik menceritakan lika-liku kehidupannya dengan keterbatasan biaya sampai bisa kuliah di Undip mendapatkan beasiswa bidikmisi, pergi keluar negri dan menjadi Presiden Bem KM Undip. Sungguh luar biasa melihat sosok Mas Taufik ini yang tepat duduk di depan saya.

Mas Taufiq Aulia Rahmat, Presiden BEM UNDIP sedang memberikan sambutan

Berbagai sambutan pun diucapkan oleh-oleh orang-orang sukses diluar sana. Mulai sambutan dari Perwakilan DD (Dompet Dhuafa) Pusat, Perwakilan Gubernur Jateng,

Dan memasuki acara talkshow, dari Prof. Arifin Ketua LPPM UNDIP memberikan trik untuk SNMPTN, kemudian dari mas Raju yg memberikan motivasi super untuk adik-adiknya ini. Sungguh saya menyimak sekali pembicaraan dari mas Raju ini. Mulai menceritakan tentang kisah hidupnya, sungguh bergetar hati ini. Pantaskah aku mengeluh? Pantaslah aku menyerah, menyalahkan keadaan ini? Liatlah mas Raju dengan keterbatasan biaya bukan menjadi penghalang meraih mimpinya untuk kuliah. Dan sekarang lihat prestasi membanggakan mas Raju, memenangkan berbagai perlombaan hingga sertifikatnya mencapai 100an lebih, pergi ke luar negeri, Mahasiswa berprestasi 1 Fakultas Teknik, Lulusan terbaik D3 dg nilai Cumload 4,00. Luar biasa. Aku harus seperti ini, HARUS!!!

Mas Raju paling kiri (memakai baju warna hijau) sedang menerima plakat

Setelah mas Raju, kemudian diisi oleh Pak effendi motivator berbakat. Luar biasa beliau memberikan motivasi super. Membuat seluruh peserta Etos Expo menangis. Kemudian suara dari mas Rizky Awan Nasyid – X factor mengguncangkan gedung Soedarto. Ternyata mas Awan ini mahasiswa UNDIP jurusan Kesehatan Masyarakat. Luar biasa! Dan Talkshow selanjutanya diisi oleh Pengusaha garam dan rumput laut, saya lupa namanya, mas satu ini juga alumni Undip.

Undip dan beasiswa Etos melahirkan orang-orang yg dulu penuh keterbatasan biaya sekarang bergelimang kesuksesan! Semoga tahun ini aku menjadi bagian dari Etos Semarang. Amin

Pukul 15.00

Tak terasa sudah pada akhir acara, saya sungguh menikmati sekali motivasi-motivasi super dari orang-orang sukses ini. Meski saya belum diberikan kesempatan untuk bertanya tapi tak apalah. Acara terakhir yaitu pembacaan puisi dari kakak-kakak Etos yang meraih berbagai prestasi dan bisa ke luar negeri. Dengan menyuarakan jargon Etos Semarang “Yakin Bisa, Pasti Bisa. Jujur, Disiplin, Kerja Keras!!!” sungguh aku terpana melihat mereka. Dalam hati ini bersuara- “Aku harus seperti mereka! Harus! Harus!”

Acara terakhir yaitu pengumuman Pemenang posting fb menarik dan memotivasi, puji syukur Alhamdulillah saya menjadi salah satu pemenangnya. Dan saya berkenalan dengan Emma Afifah salah satu pemenang posting fb juga hehe. Terimakasih Etos Expo Semarang 2014 acara luar biasa manfaatnya. Semoga tahun 2015 nanti acara Etos Expo semakin luar biasa lagi.

Terimakasih Etos Expo atas boneka kuning, Buku Toga di Tepi Jendela, dan Beyond The Dream

Sebelum pulang saya tak lupa berfoto-foto dahulu bersama teman-teman baru saya dan kakak-kakak panitia Etos Expo Semarang 2014. Pulang dengan membawa senyum lebar dan semangat membara untuk meraih mimpi. Terimakasih Tuhan dan Terimakasih Etos. Semoga ini langkah awal saya meraih mimpi. Bismillah Undip jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Amin.

Foto bersama Panitia Etos Expo dan teman-teman

Rizky dari SMA N 2 Temanggung dan Novi dari SMK N 2 Purwodadi

Bersama salah satu panitia Etos Expo Semarang 2014 yang juga mahasiswa Undip angkatan 2013

Tepat di depan Gedung Prof. Soedarto Undip Tembalang

Memakai jas almamater UI di zona Almamater

Teman saya Rizky Karuniajati memakai jas almamater IPB

Disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Ya semoga suatu saat nanti kita dipertemukan dengan memakai jas almamater kebangaan masing-masing. Amin.

May 07, 2014
0 Comments

Efek Rumah Kaca - Desember

April 19, 2014
0 Comments

Search This Blog

Mahasiswa Baru

New Day

Jika Istrimu Seorang Civil Engineer

If You Never Try You Never Know

4 Mei 2014 - Etos Expo Semarang 2014

Sabtu, 27 April 2014 06.00

Minggu, 4 Mei 2014 03.00

Pukul 06.30

Pukul 07.00

Saat proses regristrasi Etos Expo berlangsung

Pukul 07.30

Semangat para peserta Etos Expo Semarang 2014

Kurang lebih 900 peserta dari berbagai penjuru Jawa Tengah menghadiri acara Etos Expo Semarang 2014

Pembacaan Tasmiq 1 Surah Al Baqaroh oleh etoser

Mas Taufiq Aulia Rahmat, Presiden BEM UNDIP sedang memberikan sambutan

Mas Raju paling kiri (memakai baju warna hijau) sedang menerima plakat

Terimakasih Etos Expo atas boneka kuning, Buku Toga di Tepi Jendela, dan Beyond The Dream

Foto bersama Panitia Etos Expo dan teman-teman

Rizky dari SMA N 2 Temanggung dan Novi dari SMK N 2 Purwodadi

Bersama salah satu panitia Etos Expo Semarang 2014 yang juga mahasiswa Undip angkatan 2013

Tepat di depan Gedung Prof. Soedarto Undip Tembalang

Memakai jas almamater UI di zona Almamater

Teman saya Rizky Karuniajati memakai jas almamater IPB

Efek Rumah Kaca - Desember

Hello!

Blog Archive

Facebook

Labels

Popular Posts

Report Abuse