Utarakan
December 28, 2016
Lihatlah bunga di sana bersemi
Mekar meski tak sempat kau semai
Dan suatu hari badai menghampiri
Kau cari kemana, dia masih disana
Untuk kesekian kalinya perempuan itu merasa seperti ini. Bersiatat seolah tidak terjadi apa-apa adalah keahliannya. Meskipun berkali-kali mengelak tetapi tak mungkin juga untuk menghindari.
Walau tak semua tanya datang beserta jawab
Dan tak semua harap terpenuhi
Ketika bicara juga sesulit diam
Utarakan, utarakan, utarakan
Menghitung hari. Menghitung mundur di penghujung tahun. Dia takkan pernah lupa, bagaimana setiap kejadian yang tak beraturan itu selalu tersimpan rapi di otaknya. Hingga detik ini.
Dengarlah kawan di sana bercerita
Pelan ia berbisik, pelan ia berkata-kata
Dan hari ini, tak akan kau menangkan
Bila kau tak berani mempertaruhkan
Perempuan itu belajar bagaimana rindu tak membuatnya menjadi mati. Sepertinya kini dia bukan anak kecil lagi, dan seperti halnya orang dewasa, ia sudah tahu bagaimana cara menyelesaikan ini.
Walau tak semua tanya datang beserta jawab
Dan tak semua harap terpenuhi
Ketika bicara juga sesulit diam
Utarakan, utarakan, utarakan
Utarakan, utarakan, utarakan
Dan tak semua harap terpenuhi
Ketika bicara juga sesulit diam
Utarakan, utarakan, utarakan
Utarakan, utarakan, utarakan
***
0 komentar