konco
April 22, 2016
Tuhan memberikan kita dua telinga tapi hanya satu mulut. Supaya
kita lebih banyak mendengar, daripada hanya berbicara. Kita butuh untuk bicara satu sama lain, kita juga butuh untuk didengarkan tetapi bila kita semua bicara lantas siapa yang akan mendengarkan?
Mendengar dan mendengarkan sangat berbeda. Semua orang bisa mendengar, tetapi tidak semua orang bisa mendengarkan. Tidak setiap orang bersungguh-sungguh mendengarkan setiap ucapan dan cerita kita, terkadang mereka hanya menanggapi sekedarnya saja ataupun berkata "iya-iya" ketika sudah bosan menanggapi cerita kita. Dan hari ini aku mencoba untuk menjadi pendengar yang baik.
*
*
*
*
*
Berawal dari praktikum
ukur tanah dan selang beberapa menit kemudian turun hujan, badan lagi engga fit
ditambah kehujanan alhasil demam disertai bersin-bersin semakin memperparah
keadaan. Ada hikmah dibalik turunnya hujan hari ini, praktikum iut
diundur jam 1 siang dan pertemuan dengan konco lawas pun terjadi
tanpa direncanakan. Beberapa hari ini emang sering kirim pesan ya sekedar tanya tugas kuliah (dan baru tahu kalo koncoku iki kuliah di kampus yang sama) setauku masih kerja di luar kota.
"tir posisi ning ndi?" "dikampus sa" "kampus sebelah ndi, aku ya ning kampus"
begitulah pesan singkat yang belum terbalaskan sampai sekarang, langsung keluar ruangan, udah punya insting dimana dia berada (cie) dan ketemu! Excited banget udah beberapa tahun ya enggak ketemu dan sekarang ketemu di kampus yang sama (engga ada berubah-berubahnya dulu sama sekarang tetep wae koyo ngono).
Beberapa menit ketemu udah aku lontarkan berbagai pertanyaan yang emang terbayang-bayang dipikiran selama ini terutama motivasi dia kenapa milih untuk keluar dari zona nyaman. Obrolan beralih ke kantin (dikampus engga ada tempat nyaman gitu ya, dikantin pun harus nahan bau asep rokok yang bikin nyesek. Itu alasan kalo diajak ke kantin selalu mikir berkali-kali)
Beda ya, ngobrol sama orang yang udah kerja dan terjun dilapangan langsung sama anak kuliahan macem aku ini. hiks sedih banyak gataunya. Temenku ini dulu kerja di salah satu perusahaan bumn, selepas lulus smk, langsung kerja. Sebenernya temen-temenku rata-rata banyak yang kerja tapi yagitu kalau udah ketemu sama sesuatu yang baru yang lama perlahan terlupakan. Mungkin aku juga begitu kali ya, jadi serasa miss komunikasi banget.
Dan hal yang membuat saya penasaran kenapa dia mutusin buat keluar dari pekerjaannya (coba kalo kamu berada diposisi udah diterima kerja di perusahaan ternama, gaji jangan ditanyalah pasti sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari dan kedepannya, tiba-tiba kamu memutuskan untuk keluar diperusahan itu demi kuliah, kamu harus memulai dengan mencari pekerjaan baru lagi dan belum tentu senyaman/secocok pekerjaan sebelumnya). Ah intinya salut banget sama koncoku ini. Konco sing mbiyen celelekan, sing biasane ngomong "aku no cuek, terus aku kudu peduli" saiki berubah lebih dewasa meski slengekannya masih tetap melekat.
Aku paling suka kalo ada orang kasih masukan saran dan reminder yang baik untuk diriku sendiri. Thanks Sa! waktu yang singkat tapi berharga, semua saran dan masukan udah aku catet baik-baik dan semoga berguna buat langkah kedepanku. Semoga dipertemukan kembali :)
0 komentar