KEGALAUANKU
October 09, 2013
Hai
blog aku mau curhat nih hehe aku kasih judul KEGALAUANKU ya, soalnya awalnya
mau ngasih judul KESEDIHANKU tapi itu kan judul lagu milik Sammy nanti aku
dikira plagiat :P
Ya
kalian tau kan aku sudah kelas XIII SMK atau kelas 4 sebentar lagi mau nentuin
kuliah atau kerja. Nah aku bingung mau kuliah apa kerja ini. Disatu sisi aku
juga pengen banget kuliah di Perguruan Tinggi terbaik di kota Semarang. Yaa
karena teman” ku banyak yang ketrima disana tapi kebanyakan mereka lulusan SMA
yang notabene mereka menguasai pelajaran yang diujikan saat mau masuk PTN atau
sebut saja dengan SMPTN, SBMPTN, Ujian mandiri atau apalah,yang aku tau cuma
istilah itu saja dengan tak mengetahui benar maksudnya apa. Aku denger nih dari
cerita panggil saja Lia temen SD ku sekaligus pesaing beratku selama SD hingga
sekarang hehe, tapi aku akui kalau dia lebih unggul 1 tingkat dari aku ……..
dulu, sekarang? Smoga saja kebalikan hahaha Pissssss :v
Dia
lulusan dari SMA 5 Semarang ya karna dia pinter dari SD dia selalu peringkat 1,
SMP dia Lulusan SMP N 9 Semarang yang favorit juga. Setelah lulus SMA dia mencoba
mendaftar di UNDIP melalui test bersama SMPTN dan teryata dia gagal, tak patah
semangat dia ambil SBMPTN atau ujian Mandiri kalo gasalah sih dan
alhamdullillah dia keterima. Berdasarkan cerita dia sih itu menggambarkan kalo
soal SMPTN itu susah pake banget apalagi dia harus bersaing dengan ribuan
bahkan ratusan ribu pelajar lain untuk memasuki universitas terbaik di Semarang
itu. Nah dari sini aku sudah hopeless sih aku bisa ngga ya bisa engga masuk di
universitas favorit itu secara aku lulusan SMK nih dan pelajaran yang diujikan
di SMPTN itu ada matematika, fisika, geografi, kimia, sejarah, dll yang
basicnya itu adalah pelajaran anak SMA. Oh Tuhan aku hrs gimana ini aku sudah
pinjem soal soal itu dan ternya aku akui itu sulit matematikanya pun sulit kalo
dibanding sama UN sih mending aku milih soal UN. Tak hanya itu sih model
pemilihan dalam soal SMPTN/ SBMPTN juga beda ada 3 tipe model petujuk dalam
memilih jawaban. Dan ini sungguh mempersulit.
Disisi
lain aku juga pingin kerja, yaa kerja sebenernya aku blm begitu menguasai
pelajaran kejuruanku slama aku bersekolah, ya kalo digolongkan aku termasuk
golongan LOW dalam pelajaran kejuruan. Mungkin slama aku bersekolah aku tidak terlalu
bersungguh sungguh. Menurut aku pelajaran Teknik Sipil itu ribet banyak
hitungan dari hal kecil seperti kayu itu juga dihitung, diteliti, dikelompokan,
tak hanya itu beton, baja, kuda kuda, sampe gaya-gayanya yang berpengaruh
seluruh isi dari konstruksi bangunan dari bawah sampe atas itu juga dihitung.
Dan itu butuh ketekunan dan kerajinan untuk mempelajarinya. Tak hanya aku yang
merasakan si Lia waktu kemarin aku berkunjung kerumahnya dia, dia juga kaget
dan merasakan hal sama seperti yang saya alami. Aku sempat mempunyai pikiran
jika kuliah saya mau ambil jurusan arsitektur yang menitik beratkan pada
gambar/desain saja. Tapi slama saya magang disini pikiran saya berubah, kalo
saya betul betul mempelajari smua itu dengan ketekunan, saya akan menjadi orang
yang benar2 sukses. Mulai saat ini saya telah memiliki passion sendiri untuk
tetap mempelajari atau berkutat di bidang bangunan terutama Sipil, yaaa meski
kebanyakan di kelas yang pandai itu cowok tapi saya berkeinginan kemampuanku
ini setara atau melebihi mereka. Beberapa minggu yang lalu saya diajak sama Pimpinan
di tempat magang saya untuk seminar di undip yang diadakan WIKA beton yang
dihadiri oleh mahasiswa undip tek. Sipil, kontraktor, dan petinggi petinggi
yang menguasai ilmu bangunan. Pada saat sesi tanya jawab ada salah satu
mahasiswi berjilbab bertanya dengan pertanyaan yang sangat bagus itu kata pemimpin
saya dan bapak kontraktor didepan saya. Dalam benak saya berfikir kenapa
mbaknya bisa bahkan kalo mendengar dari cara bicara mahasiswi itu bener2 paham
dan menguasai ilmu tersebut. Kalo dibanding dengan aku aahhh jauh. Mau bertanya
terkadang aku bingung mau bertanya apa, kalo sudah punya pertanyaan aku
berfikir lagi pantaskah buat dipertanyakan? masuk akalkah? Entahlah semacam
pecundang saja aku ini.
Disisi
lain kalo aku kuliah dulu siapa yang mau membiayai kebutuhanku sehari hari
laptop, sepeda motor, makan apalagi kalo tugas tugas, maket. Mendengar cerita
Lia kalo kakak kelasnya diberi 1 soal tentang baja tapi jawabanya berlembar
lembar samapi satu buku. Aku juga memikirkan ini. Orang tua menyarankan untuk
kerja sambil kuliah tapi aku juga memikirkan teknik sipil itu identik banget
dengan tugas tugas yang seabrek dengan perhitungan, gambar, dan materi yang
luas yang satu dengan satunya memiliki keterkaitan yang tidak dapat
diselesaikan dalam waktu beberapa menit atau sejam itu butuh berjam jam untuk
berfikir. Apa aku sanggup kuliah sambil kerja?
Dan
kakak ku yang satu menyaranku untuk ambil jalur bidik misi siapa tau rejekinya
dan ketrima di universitas terbaik itu. Aku akan mencoba dengan belajar
pelajaran pelajaran SMA yang sebenernya tdk aku sukai. Tapi kembali lagi siapa
tau rejekinya. Untuk soal biaya kalo memang aku lolos itu akan dirembuk kembali
bersama keluarga. Kalo mampu lanjut kalo engga yaudah kerja dulu.
Finally aku berfikir
kegalauanku ini atau lebih tepatnya keraguan dg kemampuanku ini sebab dari
ketidakseriusanku dalam bersekolah aku terlalu bersantai santai dan memikirkan
sebuah kesenangan bersama teman2 saja dan pada akhirnya berbuah pada
penyesalan. Bapak sempat berkata hidup itu tinggal jalani, jangan kebanyakan
berkhayal, Tuhan itu yang mengatur. Memang benar rencana manusia memang indah
tapi rencana Tuhan jauh lebih indah. Tapi kalo aku dikira berkhayal tidaaaak! ini
hanya impian kalo menjalani seperti air mengalir tanpa ada tujuan itu sama aja
berjalan ditempat. Kita mempunyai impian agar mempunyai keberanian untuk
melangkah maju dan menggapai impian itu meski pada akhirnya Tuhan yang
menentukan itu semua.
0 komentar